♥rkavkavianty♥

assalamu alaikum

Rabu, 25 November 2015

No body is Perfect

19 11 15
Huhh .. Kujatuhkan tubuhku di tempat tidur sederhana ku yg terbuat dari kapuk. Lelah sekali tubuh ini.. Tadi siang rapat di tempat kerja, aku dan temanku sempat terpojokan. Rapat dimulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 16.00. Entahlah kenapa, aku merasa isi rapat tadi tak ada penyelesaian. Saat aku mencoba menanggapi bahwa aku meminta sedikit saja kerjasama antar profesi, tapi tetap saja hasilnya nihil. Diskusi hanya sekedar diskusi, tak ada pemecahan atau proses harus segera diadakan peraturan baru lah minimal. Terlebih yg membuatku ingin angkat kaki saja dari rapat itu adalah mereka yg menyudutkan aku. Tidak hanya aku, temanku juga ikut terpojokan, yg sebelumnya kemarin sempat ada sedikit slek dengan teman dinasnya. Karena teman dinas nya menusuk dari belakang. Cerita yg ku dengar, teman dinasnya menjelek jelekan temanku di depan senior. Mungkin ini yg dinamakan persaingan, tapi ini bukan persaingan sehat. Ini sudah melampaui batas. Disaat temanku mencoba nyaman satu dinas dengan dia, mencoba menutupi semua kesalahan dia, mencoba saling membantu. Tapi dia malah menusuk dari belakang, hal yang tidak pernah temanku fikirkan sebelumnya. Itulah yang terkadang aku benci dari persaingan tidak sehat on job. Orang2 yang suka mengadu domba, munggunakan topeng alias bermuka dua, berkamuflase, ada juga yang mungkin dari rumah ga bawa muka sehingga di tempat kerja harus cari muka, terutama ke bos2/senior2 di tempat kerja.
Kalau aku sih ngapain yah harus seperti itu. Aku sih apa adanya aja. Kalau memang terkadang aku bersikap manis di depan pimpinan/senior, itu berarti aku emang lagi bermood baik. Hehehe kalau mood lagi jelek, yah paling dateng, terus langsung masuk ruangan kerja. Entahlah sifat moody saya mungkin memang sulit dihilangkan. By the way maaf ya kalo tulisan kali ini terlalu frontal. Mungkin selama ini kalian menilaiku sebagai penulis yang anti frontal. Tapi maaf, saya hanya manusia biasa yg terkadang bisa juga tercipta api dalam jiwa ini.

Manusia tidak selamanya sabar toh? Tidak selamanya air itu tenang, tidak selamanya angin bertiup sepoi.
Ya Rabb.. Terkadang saat sedih ini menimpa, aku hanya ingin pulang ke rumah, memeluk ibu, setidaknya melihat senyumnya bisa sedikit meredakan piluku. Ahh... Masalah karir lebih menyulitkan menurutku dibanding masalah cinta. Ya Rabb.. Peluk aku, agar tetap kuat, agar selalu bisa meredakan amarah yg telah tercipta. Maafkan sikap ini, maafkan hati yg terkadang sulit menerima maaf orang lain..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment here