Di dalam suatu keputusan, pasti ada kontra di dalamnya..
Hallo... selamat malam readers.. wah ga kerasa yah meni udah ketemu malem minggu lagi aja. Pada satnite kemana nih by the way? Ke mall kah? Ke pasar malam? Ke taman atau nongki-nongki di pinggiran kota.. dimana pun kalian berada, semoga dalam keadaan aman dan sehat. Amin
Bicara soal kesehatan, pulang kuliah tadi saat lagi nunggu kereta datang di salah satu stasiun di Ibu Kota Jakarta, saya sempet stalking recent update di salah satu medsos saya. Saat itu juga saya langsung excited untuk menjadikan salah satu bahasan disini. Dan memang ini lagi jadi trending topik di negara kami Indonesia.
Dua puluh menit saya berada di kereta, user medsos saya hari ini ada 6 yang menyinggung soal Kenaikan Harga Rokok yang sekarang menjadi masalah pelik untuk negeri kita. Setelah memasuki waktu santai di kosan, saya sempat beradu argumen dengan beberapa teman di salah satu medsos. Saat saya sindir mereka yang bukan perokok,
Hebat dari SMK bertahan ga ngerokok, ga gaul nih. Atau ga punya duit?
"Weeis enak aja. Emang gaul harus pake rokok? Mending uang nya buat beli nasi padang."
Wah hebat dua tahun berenti ngerokok. Bisa gening?
"Bisa lah.. sayang calon istri." Haha bukan buat diri sendiri malah buat calon istri. Saya jadi teringat ayah dan adik saya, alhamdulillah mereka bukan perokok😊
Ada juga beberapa yang berkomentar pedas atas keputusan pemerintah kali ini, mereka diantaranya yang perokok. Mereka mengungkapkan betapa menyayangkan kenapa pemerintah bisa mengambil keputusan seperti ini.. ada yang bilang..
"Kalo gitu naikan gaji karyawan, kan ga adil. Harga rokok naik, gaji ga naik."
Hehe kan ga semua penduduk Indonesia mengkonsumsi barang tersebut. Kenapa harus gaji karyawan yg naik? Lagi pula siasat awal pemerintah kan agar anak remaja tidak mudah untuk mengkonsumsinya.
"Tapi kan lebih banyak mana yg Perokok dan Bukan Perokok?"
Kalo di Indonesia jelas lebih banyak yg Perokok.
Ada juga yg bilang,
"Kalo gitu suruh aja tutup pabrik nya. Sama ladang tembakau nya"
Loh? Tapi kan tembakau itu termasuk salah satu aset Indonesia yang bikin kaya dan memajukan ekonomi negara, termasuk pabrik rokok juga. Ironi bukan main ya?
"Terus kalo pabrik rokok ditutup atau bangkrut, nanti pengangguran merajalela donk?"
"Terus gimana para petani di ladang tembakau? Nanti ga punya mata pencaharian juga donk?"
Ada juga yang mau meminimalisir untuk mengkonsumsinya. Good😉
Ada juga yang menyindir membawa-bawa masalah menteri yang baru saja dilengserkan kemarin oleh Presiden RI Jokowi. Karena dianggapnya memilih menteri saja masih plin plan mungkin harga rokok juga akan turun lagi.
Nah readers..masalah ini saya pikir termasuk masalah yang pelik untuk negara kita, karena dari jaman baru merdeka hingga kini pro kontra soal rokok belum juga usai. Karena ini memang menyangkut perekonomian dan kesehatan penduduk Indonesia. Ironi memang, disaat negara bisa berkembang dengan salah satu aset yang bisa memajukannya tetapi malah perlahan bisa membunuh generasi mudanya, seperti boomerang lagi jika seperti ini.
Tapi jujur, saya 90% agree atas keputusan pemerintah kali ini. Alasannya logis, karena saya peduli terhadap kesehatan paru-paru. Karena di jaman sekarang, rokok bukan hanya dikonsumsi oleh orang dewasa, tetapi remaja yang masih berseragam biru, abu bahkan merah, yang masih dapat uang jajan meminta dari orang tuanya. Ada hal yang sangat disayangkan, setiap hari saya melihat anak-anak berseragam Sekolah Menengah Pertama menghisap rokok di depan kantor saya, di depan salah satu instansi kesehatan milik pemerintah. Sungguh ironi. Tapi saya dan teman-teman sebagai tenaga kesehatan tidak dapat mengambil tindakan apapun, karena itu kembali kepada orang tua dan guru mereka sebagai pendidik dan pembimbing yang lebih berhak. Kasus inilah yang menjadi faktor Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (Hasbullah Thabrany) beragumen agar harga rokok dinaikan dua kali lipat, dan akhirnya pemerintah mengambil keputusan untuk menaikan harga rokok menjadi tiga kali lipat sejak beberapa hari yang lalu. Tetapi, setiap keputusan pasti ada kontra di dalamnya. Dan inilah yang ingin saya bahas, ijinkan saya berpendapat, memberi aspirasi terhadap masalah ini.
Menurut saya, tembakau memang aset negara yang bisa membuat Indonesia berkembang, begitu juga pabrik rokok yang sudah ikut andil membantu perekonomian negara berkembang ini. Tetapi apakah kita tega melihat generasi muda terbunuh perlahan karena ulah negara itu sendiri?
Negara maju tetapi gagal menumbuhkan generasi yang sehat. Maka dari itu, baiknya ladang tembakau yang ada di Indonesia 70% nya dikurangi dan diganti dengan ladang kopi, yang juga kita tau Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbanyak, atau mungkin sayur dan buah-buahan hasil kawin silang yang nantinya menghasilkan sayur dan buah baru yang bisa di ekspor ke luar negeri, kalau bisa sih ke negara maju. Saya memang agak kurang paham bisakah ladang bekas tembakau diganti menjadi kopi/sayur/buah2an. Tapi kalau hal ini berhasil, bisa memajukan perekonomian nantinya, mensejahterakan para petani, meski ada dampak negatif yang dihasilkan, diantaranya ladang pertanian sayuran orang Indonesia akan berkurang karena ditanami tanaman baru yang nantinya diekspor, dan harga sayuran yg lama akan meningkat sedikit karena ladang berkurang. Tapi tidak perlu khawatir, ladang untuk sayuran baru hanya mengambil 1/4 dari perkebunan sayuran lama. Kalo perkebunan sayuran diganti semua dengan sayuran baru, bisa sariawan nih kita penduduk Indonesia hehe Tapi ini cuma ancer-ancer kalo ladang tembakau belum bisa ditanami sayur/buah baru.
Tapi gimana nasib petani tembakau? Tembakau masih tetap ada kok. Hanya saja mungkin nanti mereka akan berfikir, pilih petani yang hasil ladangnya diekspor ke negara maju atau petani tembakau yang harganya setara dengan harga bawang merah hehe. 😆😂
Mungkin cara ini tidak akan mengurangi orang berhenti merokok 90% . Tetapi setidaknya misi pemerintah untuk memberantas rokok pada generasi muda dan meningkatkan pendidikannya berhasil. Amin
Eh tapi guys.... ada masalah baru nih. Kabarnya ada alat pengganti rokok. Namanya Vape. Vape ini kayak semacam rokok elektrik yg selama ini pernah kita kenal juga dengan nama ShiSha, tapi ini portablenya. Alat ini dijual dengan harga 1-2 jutaan. Dan isinya yg ratusan ribu perbotol dengan berbagai macam rasa buah. Katanya sih alat ini mengeluarkan asap yg ga berbahaya dan wangi. Ah tetap aja itu asap. Meskipun bukan dari tembakau. Dan parahnya lagi alat ini bisa dipakai di ruangan berAC. Waduh gawat! nanti bisa-bisa para menteri atau pejabat merokok sambil rapat di ruangan. Terus di bank, di kantor2 resmi yg ruangannya berAC, alat itu bisa digunakan tapi tetap menimbulkan asap. Menurutku ini efeknya memang ga separah tembakau. Tapi zat kimia? Tetap saja berbahaya. Ingat itu guys! Nah readers.. mungkin itu pendapat saya mengenai kenaikan harga rokok yang sudah berlaku. Mari kita dukung keputusan baik pemerintah untuk melahirkan generasi muda yang sehat dan bermoral baik. Dan untuk kalian yang masih kecewa, mudah2an kalian bisa lebih cermat memilih.. Karena generasi yang baik adalah generasi yang menyayangi diri sendiri terutama kesehatannya dan uang saku di dompetnya.. 😉
S E K I A N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
coment here