♥rkavkavianty♥

assalamu alaikum

Sabtu, 21 Juli 2012

Different Celebrate

Kumandang adzan Maghrib terdengar jelas ke tempat aku berdiri saat itu. Segera aku mengambil air wudlu untuk shalat. Selepas shalat, aku menyapu lantai 'kostan' . Saat membuang debu-debu yang mengumpul baru saja kusapu, di luar terdengar banyak umat muslim yang hendak tarawih. Kebtulan kostan aku sekarang dekat dengan masjid (alhamdulillah) Hmm.. namun ada rasa campur aduk di benakku. Mengingat esok adalah hari pertama puasa, aku jadi teringat akan bulan puasa di tahun sebelumnya.

Bulan puasa tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Ya,.. berbeda karena tahun kemarin aku melewatinya di kota kelahiranku sendiri.. Tadi malam aku shalat tarawih bersama teman satu kostan ku.
Memang, mungkin tak biasa untukku, melewati bulan Ramadhan tanpa sebuah keluarga yang bisa menghangatkan suasana. Disaat tarawih, munggah (perayaan 1 hari sebelum puasa Ramadhan), saur, hingga berbuka puasa, selalu ada mereka disampingku. Tahun-tahun kemarin, aku selalu melewati Ramadhan dan Lebaran bersama keluarga besarku. Namun tak mengapa, meski begitu, mereka pun tetap keluarga bagiku.

Sepulang tarawih aku dan teman kostan ku hendak memasak untuk besok saur.
Saat memasak, hmm... ada satu perbedaan lagi. Tahun-tahun sebelumnya, aku biasa membantu ibu dan nenekku masak untuk hidangan pada saat saur. Sore hari sebelum adzan maghrib, dan shalat tarawih, biasanya semua masakan sudah dipersiapkan untuk saur, sehingga setelah pulang tarawih, kita tinggal menghangatkannya atau tinggal menanak nasi. Sore harinya pun (satu hari sebelum puasa) biasanya aku pergi keluar, entah itu ke makam nenek ibuku yang beberapa tahun lalu meninggal, atau ke rumah saudara, ataupun hanya sekedar jalan-jalan keliling kota. Seru bukan? Tapi melewati hari menjelang puasa di kota orang lainpun tetap terasa mengasikan untuku.

Suara ajakan sahur membangunkan aku yang sedang tidur pulas. Aku beranjak dari kasur dan segera ke kamar mandi, bersiap untuk saur. Makanan yang semalam aku masak dengan temanku, hanya tinggal dipanaskan lagi. Saat sahur, aku begitu mrasakan suasana yang berbeda, aku menyantap makananku sambil membayangkan ibu, ayah, nenek, kakek dan adiku ada di sekelilingku. Kerinduanku pada keluargaku memang tak bisa ku pungkiri. Tapi aku sadar, aku sudah dewasa, dan aku kini sedang di tempat yang berbda untuk mereka juga.

The first experince for me, fasting on Ramadan in different place, different family and different taste. hehe
But, whatever.. I stay grateful to God , for arrange a meeting to me with Ramadan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment here