♥rkavkavianty♥

assalamu alaikum

Senin, 21 Oktober 2019

pola asuh

Assalamu'alaikum.. mommy ...
Mommy .. ternyata jadi mommy itu tidak semudah yg aku bayangkan.. terutama mengurus anak sambil bekerja. Ada saja drama yg terjadi. Entah masalah dengan nany, entah dengan teman, ataupun mertua.  Tapi masalah mertua, seperti nya semua istri di dunia pernah mengalaminya. Termasuk saya hari ini saya pengen curcol. 
Momies, kesel ga sih kalo pola asuh kita yg sudah kita terapkan sehari hari untuk anak , dirusak atau diabaikan sama mertua atau kadang orang tua kita pun tanpa sengaja merubah pola asuh kita.
Tetap sabar, tetap tenang.. memang harus pelan-pelan. Apalagi sama mertua, bukan apa-apa, kita hanya menjaga perasaan mereka, bukan berarti orang tua kita ga kita jaga perasaan nya. Kalo orang tua sendiri, kita ga begitu segan..mungkin momies juga mengerti pada posisi ini. Menjaga perasaan mertua termasuk menjaga perasaan suami kita juga. Kita ga mau kan ada ribut sama suami karena kita ada masalah sama mertua. Jadi lebih baik kadang merasa harus mengalah.
Tapi untuk pola asuh makan, saya tetap harus sedikit tegas, karena itu penentu juga bagaimana anak akan tumbuh sehat.
Saya tidak ingin anak saya jadi korban stunting ataupun kelebihan gizi. Permasalahan makanan sudah saya alami sejak baru saja saya menjadi ibu. Waktu lahiran, air susu belum keluar sempurna, masih colostrum, itupun hasil pompa ekstra. Sehingga IMD (inisiasi menyusui dini) tidak sempurna, karena air susu belum keluar, tapi ternyata itu tidak terjadi sama aku aja, bahkan 70% ibu melahirkan mengalami ini. Akhirnya hari pertama anak aku harus dikasih sufor alias susu formula karena anak aku merengek terus di runag bayi, sedangkan aku ga bisa kesana, dan bayi pun tidak bisa dibawa ke ruang rawat inap. Karena waktu itu aku lahir sesar. Jadi aku dan bayiku harus dipisah. Padahal aku yakin, kalo saja diizinkan sebentar menyusui, pasti asi ku sudah keluar, karena Alhamdulillah anakku ga bingung puting kaya bayi lain. Waktu udah pulang dari RS, Alhamdulillah asi ku keluar banyak. Tapi mertua dan orang tua tetap menyuruh aku memberi sufor, karena kasian sama aku yang masih merasakan sakit luka oprasi tapi harus menyusui. Cuti melahirkan aku habiskan di Bandung, sedangkan suami di Tangerang. Selama di Bandung aku belum merasakan ribetnya punya anak, ribetnya jadi mommy, karena masih dibantu orang tua dan keluarga. Tapi saat di rumah mertua, konflik itu mulai datang. Anak ku mau dikasih susu formula, karena dia merengek terus selalu kehausan dan merasa lapar. Momies, perlu diketahui, anak yg minum ASI eksklusif, akan cepat merasa laper/haus, karena asi cepat diserap. Kalo susu formula akan cepat kenyang karena tidak semua menjadi darah, kalo asi kan dari darah, jadi akan cepat juga jadi darah kembali dan mudah diserap. Itupun akan berakibat pada bab nya, momies tidak perlu khawatir jika bayi diberi asi eksklusif, karena mau berpa kalipun bab nya, itu tidak masalah. Momies hanya perlu berhati hati memilih makanan yg momies konsumsi, karena tidak semua bayi baik kondisi imunitasnya atau tidak memiliki alergi. Waktu di Bandung suami sama mertua panik, kenapa Arfan babnya sehari lebih dari 5 kali, padahal ga mencret, momies, juga ga usah khawatir kalo fasesnya kok ga kaya kita? Kok kaya bubur? Ya emang kaya gitu, karena dia hanya konsumsi asi, tapi meski begitu, itu ga masalah. Asal jangan lebih dari 15 kali dan fasesnya air. Itu perlu diwaspadai.  Umur Arfan menginjak 2 bulan, tapi mau dikasih pisang. Momies, memberi pisang emang ga salah, tapi kurang tepat, kalo asi ibu banyak, kenapa harus memberi MPASI yg belum waktunya. Pernah ada kejadian, bayi yg diberi MPASI belum waktunya, mengalami sembelit, diare, invaginasi atau masalah di usus, bahkan hishprung alias tidak bab sama sekali, bahkan susah kentut. Ngeri kan momies? Jadi asi aja sebenarnya udah cukup kok. Momies hanya perlu makan yg banyak, sayur, buah, air putih sehari 4 liter, kalo perlu minum susu ibu menyusui, tapi harus diperhatikan, takutnya ada alergi yg bisa memberi dampak ke bayi. 
Masa asi eksklusif hampir berakhir, disini di uji lagi karena air susu semakin sedikit, ditambah sekarang aku udah aktif kerja dan tibggal di rumah hanya bertiga sama suami, biasanya ada yg bantu masak, bahkan dimasakin sayur, ini ngga ada, jadi yaaa makan seadanya, akibatnya asi berkurang. Setiap hari harus gojekin asi untuk si kecil ke tempat pengasuh nya. Pada saat itu mertua sedang berkunjung ke rumah dan akhirnya tanpa aku tau anak bayiku yg masih berusia 5 bulan diberi minuman kemasan. Karena asi ku belum datang ke rumah. Memberi minuman yg belum boleh dikonsumsi akan mengakibatkan diare pada bayi, momies! Apalagi suhu minuman tersebut ada dibawah 8'C. Alias minuman dingin! Asi saja harus kita hangatkan terlebih dahulu, kok ini dikasih air kemasan? Dingin pula?! Duhh....
Masa asi eksklusif telah berakhir, sekarang waktunya memberi MPASI, pada saat itu arfan baru usia 6month 1 Minggu, dan dia harus dititip ke Bandung karena nany nya lagi pulkam. Aku mewanti wanti pada kakek nenek arfan, kalo Arfan baru saja MPASI, jadi harus diberi makanan yg lunak plus lembut. Ga boleh menggumpal, kasar apalagi keras. Tapi setiba aku menjemput kembali Arfan di Bandung, aku kaget yg baru saja sampai Bandung mendengar Arfan sedang nangis teriak2 karena sembelit. Aku raba fasesnya, keras banget momies, warna fases nya pun gelap! Arfan sampe keringet dingin dan duburnya lecet. Akhirnya kita bawa ke klinik, dan ternyata penyebabnya karena salah makanan. Disitu aku merasa kecewa sama diri sendiri, kenapa tidak aku rawat saja sendiri kalo jadinya seperti ini. Dubur Arfan lecet dan harus diberi salep, tapi neneknya malah memberi Betadine. Padahal sudah jelas kata dokter, cream yg aku punya adalah cream recomended untuk bayi, dilihat dari harga saja mungkin sudah bisa dinilai, kalau ini obat bukan kaleng-kaleng. Tapi kenapa harus dikasih Betadine???? Akhirnya aku mengalah lagi. Cuaca di Bandung pada saat itu dingin sekali, dan aku pernah baca suatu artikel, suhu tubuh ibu dan anak pada saat berdekatan, ternyata kadang bisa sama. Jadi pada saat ibu kedinginan, anak juga merasakan hal yg sama. Aku memakaikan Arfan baju lengan panjang, pada malam itu, tapi kata neneknya pakai baju pendek saja, karena hawa panas/gerah. Akhirnya aku mengalah lagi. Di Tangerang Arfan jam setengah 6 udah mandi, di Bandung jam 8 baru mandi, tapi dengan suhu air yang sama! Kata neneknya kalo di Bandung kan dingin hawanya, jadi mandinya agak siang, tapi Arfan pake baju lengan pendek pada saat itu. Hehhe namanya juga orang tua yah hehehe. Aku ga komentar apapun. Waktu di Bandung neneknya mandikan Arfan pake air dingin, aku udah khawatir. Kasian masih bayi mandi air dingin, tapi waktu aku searching, ternyata ga apa2 kalo BBnya sudah diatas 6kilogram, paru-paru sudah kuat. Alhamdulillah..
Momies, Sampai sekarang nenek-neneknya masih suka memberi minuman kemasan, dan makanan pun kadang masih suka kasih yang keras-keras. Aku kadang sambil memohon , bilang langsung sama mertua atau ibu ku bahwa itu ga baik. Atau kalo aku menyerah, aku minta tolong sama suami, membujuknya untuk tidak merusak pola asuh makan yang sudah aku terapkan. Terakhir kemarin Arfan hampir diare karna kata neneknya ga mau makan nasi, ga mau minum susu. Seharian cuma dikasih buah naga,air putih dan biskuit. Untungnya setelah aku di rumah, aku selalu coba kasih nasi dan Alhamdulillah selalu habis. Yah walaupun emang kadang lama makannya. Emang harus sabar momies nyuapin anak, apalagi nanti masa GTM usia diatas 1 tahun, harus lebih ekstra nyuapin nya..
Momies.. apapun ujian nya, dari manapun.. kita harus tetap kuat, ekstra sabar, karena ga setiap wanita di anugrahkan jadi seperti kita.
Kalau masalah mertua.... aku cuma pengen sampaikan sama semua mertua di dunia ini, menantu (perempuan) kalian punya pola asuh sendiri, mereka menerapkannya masing2 bukan tanpa alasan. Mereka pun seorang ibu baru yang belum berpengalaman mengasuh anak kandung, yang dulu ibu (mertua) alami. Mereka memiliki khawatir yg kuat kalo jauh dari anak, mereka ingin anaknya sehat, mereka ingin anaknya safe setiap saat. Dan ibu kandung yg waras itu ga akan mungkin meracuni anak kandung nya sendiri. Jadi ga perlu khawatir berlebih dan terlalu berpaku pada ajaran yg kalian terapkan dahulu. Semua ilmu berubah ubah, terupgrade setiap waktunya. Jika menantu kalian memiliki cara tersendiri untuk merawat cucu kalian, biarkanlah selagi itu baik..suport mereka. Mereka pun ingin dihargai sebagai ibu baru. Mereka cukup diberi saran dan jika kalian merasa ada yg salah, barulah tegur, itupun harus pelan dan penuh perasaan.
Ibu.. kalian pun punya mertua, kalian mungkin merasakan apa yg kami rasakan. Dan suatu saat juga aku akan jadi mertua, terlebih aku juga akan memiliki menantu perempuan, dan aku berjanji, tidak ingin merubah pola asuh nya, apa yg menurut dia baik dengan caranya, aku akan dukung. tapi kalo itu salah besar dan bisa berakibat fatal apabila tidak dicegah, barulah aku sebagai mertua ikut turun tangan. Mamah mertua ku... walaupun begitu aku tetap menyayangi mu.. kamu juga ibu ku.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment here