Beruntung aku masih berada disini. Masih disekitar alam yang luas nan indah.
Aku dikelilingi pepohonan rindang dan hembusan angin bertiup sepoi
hingga menjadikan air air disekitarku indah dipandang riaknya.
Aku menarik napas dalam-dalam dan mulai meluapkan semua isi hatiku disini..
Ya Allah.. sesungguhnya aku benci hari ini.
Hari dimana aku tak dapat menahan air mataku menetes karna hati yang terlalu rapuh menerima takdirmu.
Aku benci diriku yang tak bisa ikhlas atas keputusanMu. Hari ini aku kalah dengan kekuatan yang seharusnya ada untuk mengalahkan rasa sakitku. Tuhan.. ini tentang hati 'lagi'.
Tentang perasaanku yang kini hancur melihat kenyataan yang ada.
Rasa sakit ini kurasakan sejak beberapa hari terakhir sebelum pergantian tahun.
Hari itu hatiku mulai rapuh. my heart start to fragile :')
Saat pergantian tahun kemarin, sungguh berbeda, kau tak berikan aku rasa sakitpada tubuhku, tak seperti tahun sebelumnya.Tak kau biarkan aku merintih menahan sakitnya nyeri pada tubuhku, pada pencernaanku, apapun yang biasa ku alami pada tahun sebelumnya, tak kurasakan lagi malam kemarin.
Namun mengapa sepertinya disini ada rasa yang membuat perih. Membuat aku rapuh, membuat jiwa ini justru lebih lemah dari rasa sakit yang biasanya bisa orang lain lihat oleh kasat mata!
Keluhku lebih sering dari biasanya. Air mata ini menetes bukan karna penyakitku! Aku bukan lagi merintih menahan rasa sakit kepala, magg, dan kakiku yang pernah hampir seperti orang lumpuh. Aku menahan rasa sakit yang ada pada relung hatiku.
Entah apa rencanaMu Tuhan..
Kau beri aku rasa sakit yang sungguh hampir setiap saat datang.
Terkadang aku hanya memilih untuk meminta pejamkan saja mata ini. Dan biarkan aku terbujur kaku di depan mereka. Dan agar rasa sakit ini tak dapat kurasakan lagi. Tapi ternyata kau tak mengizinkannya.
Kau biarkan aku menikmati sakit ini, mungkin karna kau punya rencana lain untukku ??
Tuhan... ini mungkin belum seberapa. ini baru permulaan. Aku harus siap menerima apapun yang nanti akan kau tunjukan padaku. Maka peluklah aku..Agar aku kuat, dan bertambah ketegaranku ini hadapi semuanya.
Ku tau Tuhan.. rencanaMu selalu indah meski awal dan prosesnya menyakitkan bagiku..
Namun aku belajar untuk mengikhlaskan sesuatu yang bukan ditakdirkan untukku. Meski terkadang aku harus menutupi semua perih ini dengan keegoanku, sikap sombongku, dan senyum palsuku. Aku tahu, kau selalu memeluku saat tangisku, pedihklu, candaku, dan tawaku.
Jika tawa bisa berubah menjadi air mata, maka dukapun bisa berganti menjadi senyum bahagia. Dan aku harap keabadian ada disana... Disaat tak ada lagi kesedihan dan air mata karan Cinta . . .
Tangerang, 04'01'13
Bawa arief ke tempat ini.. ewin janji juga akan bawa alief ke tempat ini juga..
BalasHapus