♥rkavkavianty♥

assalamu alaikum

Jumat, 08 Juli 2011

Penyebab Pilek

hi everyone.. :)

Kebetulan hari ini aku lagi libur beraktivitas seperti biasa. kalo bahasa gahulnya CUMELI alias Cuti Meliburkan Diri. hehe
gak enak banget yah sebenernya tidak beraktivitas seperti biasa..
yang biasanya kita sekolah, kuliah, atau kerja. Tapi tiba-tiba harus diem di rumah karna kondisi badan yang gak fit. Cuaca mungkin yah yang buat kondisi aku seperti ini. Pusing, demam, pilek.
Btw, apa itu pilek? Pilek adalah reaksi berlebihan/hipersensitif pada rongga hidung karena kontak dengan bahan alergen yang ditandai dengan pilek, bersin-bersin, bersin berkepanjangan kadang hidung buntu.
Common Cold atau yang biasa disebut Pilek, dikenal sebagai inveksi virus pada saluran pernapasan bagian atas, sebuah penyakit menular yang dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus, lebih dari 200 jenis virus diketahui menyebabkan terjadinya pilek.

Penyebab Pilek:
  • Bahan Hirupan (Inhalan), misalnya: debu, bulu binatang, jamur, tepungsari.
  • Bahan Makanan minuman (ingestan), misalnya : buah tertentu, ikan laut, susu, kacang-kacangan, dll.
  • Suhu Dingin (cuaca) misalnya: Dingin, hujan, ruangan ber-AC, dll.

Gejala Pilek
  • Hidung tersumbat. Gangguan hidung tersebut diawali dengan gatal di hidung dan sekitarnya.
  • Dapat terjadi kurangnya daya penciuman (pembauan) namun daya penciuman ini hanya terjadi beberapa saat saja. Hal ini disebabkan karena hidung tersumbat/mampet.
  • Mata berair.
  • Sakit kepala.
  • Reaksi alergi di bagian tubuh lain. misalnya kulit.
  • Kemungkinan memiliki riwayat alergi dalam keluarga dengan berbagai bentuk.

Cara mengobati gejala :
  • Antihistamin (anti alergi) digunakan saat terjadi Rinitis alergi. Misalnya: loratadine 10 mg 1x1, Terfenadine 60 mg 2x1, mebhydrolin mapadisilate 50 mg 3x1, chlorpeniramine maleate 4 mg 3x1, cetrizine diHCl 10 mg 1x1, fexofenadine Hcl 60 mg 1x1, dll. namun Rinitis alergi tidak bisa langsung hilang, ia akan datang kembali ketika seseorang kontak dengan bahan alergen penyebab Rinitis alergi yang tidak mesti pada setiap orang.
  • Kortikosteroid (deksametason, prednison, betametason) obat golongan ini diberikan secara Tappering Off, yakni penurunan dosis secara bertahap, misalnya minggu pertama 3x1, minggu kedua 2x1, dan minggu ketiga 1x1, untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.
  • Obat Lokal Dekongestan: tetes hidung. Penggunaan obat ini sebaiknya tidak lebih dari seminggu berturut-turut.
  • Obat minum Dekongestan, misalnya: pseudoefedrin 30 mg, diminum 2-3x sehari. Kombinasi pseudoefedrin dan tripolidin, diminum 2-3x sehari dll.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment here